اُدْعُواْ رَبَّكُمْ تَضَرُّعاً وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

Berdo`alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.



Jumat, 11 Januari 2013

DOA SUJUD

Alfaqih Warsono

Do'a waktu sujud sholat ini adalah doa-doa yang dicontohkan Rasulullah SAW, dapat dipilih sesuai kemapuan mengingatnya:



41- سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى. (3×)
(Subhaana robbiyal a’laa)
41. “Maha Suci Tuhanku, Yang Maha Tinggi (dari segala kekurangan dan hal yang tidak layak). Dibaca tiga kali[1]

42- سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ.
(Subhaanaka allahumma robbanaa wabihamdika allahummagh fir lii)
42. “Maha Suci Engkau. Ya Allah, Tuhan kami, aku memujiMu. Ya Allah, ampunilah dosaku.”[2]

43- سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوْحِ.
43. “Engkau Tuhan Yang Maha Suci, Maha Agung, Tuhan para malaikat dan Jibril.”[3]

44- اَللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، سَجَدَ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، تَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ.
44. Ya Allah, untukMulah aku bersujud, kepadaMulah aku beriman, kepadaMu aku menyerahkan diri, wajahku bersujud kepada Tuhan yang menciptakannya, yang membentuk rupanya, yang mem-belah (memberikan) pendengarannya, penglihatannya, Maha Suci Allah sebaik baik Pencipta.[4]

45- سُبْحَانَ ذِي الْجَبَرُوْتِ وَاْلمَلَكُوْتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ.
45. Maha suci Tuhan yang memiliki Keperkasaan, Kerajaan, Kebesaran dan Keagungan.[5]


46- اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ كُلَّهُ، دِقَّهُ وَجِلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلاَنِيَّتَهُ وَسِرَّهُ.
46. “Ya Allah, ampunilah seluruh dosa-ku yang kecil dan besar, yang telah lewat dan yang akan datang, yang kulakukan dengan terang-terangan dan yang tersembunyi.”[6]

47- اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوْبَتِكَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْكَ، لاَ أُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ.
47. “Ya Allah, sesungguhnya aku ber-lindung kepadaMu dengan keridhaanMu (agar selamat) dari kebencianMu, dan dengan keselamatanMu (agar terhindar) dari siksaanMu. Aku tidak membatasi pujian kepadaMu. Engkau (dengan ke-besaran dan keagunganMu) adalah se-bagaimana pujianMu kepada diriMu.”[7]
 
Dinukil dari Hishnul Muslim

[1] HR. Para penyusun kitab Sunan dan Imam Ahmad. Lihat Shahih At-Tirmidzi 1/83.
[2] HR. Al-Bukhari dan Muslim, lihat Bab Doa Ruku’.
[3] HR. Muslim 1/533, lihat no. 35.
[4] HR. Muslim 1/534, begitu juga imam hadits yang lain.
[5] HR. Abu Dawud 1/230, An-Nasai dan Ahmad. Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud 1/166.
[6] HR. Muslim 1/350.
[7] HR. Muslim 1/532.

DOA RUKU’ DALAM SHALAT

Alfaqih Warsono



Ketika ruku' shalat, disunahkan membaca doa seperti yang dicontohkan Nabi SAW berikut ini:
33- ((سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ)) 3×.
(Subhaana robbiyal adhimi  3x)
33. “Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung”.(Dibaca tiga kali).[1]
34- سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ.
(Subhaanaka allahumma robbanaa wabihamdika allahummagh firli)
34. “Maha Suci Engkau, ya Allah! Tuhanku, dan dengan pujiMu. Ya Allah! Ampunilah dosaku.[2]
35- سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ، رَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوْحِ.

(Subbuuhun qudduusun robbul malaaikati war ruuh)
35. “Engkau, Tuhan Yang Maha Suci (dari kekurangan dan hal yang tidak layak bagi kebesaranMu), Maha Agung, Tuhan malaikat dan Jibril.[3]

36- اَللَّهُمَّ لَكَ رَكَعْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، خَشَعَ لَكَ سَمْعِيْ وَبَصَرِيْ وَمُخِّيْ وَعَظْمِيْ وَعَصَبِيْ وَمَا اسْتَقَلَّ بِهِ قَدَمِيْ.

(Allahumma laka roka'tu, wabika aamantu, walaka aslamtu, khosya'a laka sam'ii wa basharii wamukhhii wa 'adhmii wa 'ashbii wama astaqollu bihi qodami)
36. “Ya Allah, untukMu aku ruku’. KepadaMu aku beriman, kepadaMu aku menyerah. Pendengaranku, penglihat-anku, otakku, tulangku, sarafku dan apa yang berdiri di atas dua tapak kakiku, telah merunduk dengan khusyuk ke-padaMu.[4]

37- سُبْحَانَ ذِي الْجَبَرُوْتِ وَاْلمَلَكُوْتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ.
 
(Subhaana dzil jabaruut wal malakuut wal kibriyaa-i wal 'adhmah)
37. Maha Suci (Allah) Yang memiliki Keperkasaan, Kerajaan, Kebesaran dan Keagungan.[5]


[1] HR. Penyusun kitab Sunan dan Imam Ahmad, lihat Shahih At-Tirmidzi 1/83.
[2] HR. Al-Bukhari 1/99 dan Muslim 1/350.
[3] HR. Muslim 1/353 dan Abu Dawud 1/230.
[4] HR. Muslim 1/534, begitu juga empat imam hadis, kecuali Ibnu Majah.
[5] HR. Abu Dawud 1/230, An-Nasai dan Ahmad. Dan sanadnya hasan.