Alfaqih Warsono
Do'a waktu sujud sholat ini adalah doa-doa yang dicontohkan Rasulullah SAW, dapat dipilih sesuai kemapuan mengingatnya:
Do'a waktu sujud sholat ini adalah doa-doa yang dicontohkan Rasulullah SAW, dapat dipilih sesuai kemapuan mengingatnya:
41- سُبْحَانَ رَبِّيَ
اْلأَعْلَى. (3×)
(Subhaana robbiyal
a’laa)
41. “Maha Suci Tuhanku, Yang Maha Tinggi (dari segala
kekurangan dan hal yang tidak layak). Dibaca tiga kali”[1]
42- سُبْحَانَكَ
اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ.
(Subhaanaka
allahumma robbanaa wabihamdika allahummagh fir lii)
42. “Maha Suci Engkau. Ya Allah, Tuhan kami, aku
memujiMu. Ya Allah, ampunilah dosaku.”[2]
43- سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ
رَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوْحِ.
43. “Engkau Tuhan
Yang Maha Suci, Maha Agung, Tuhan para malaikat dan Jibril.”[3]
44- اَللَّهُمَّ لَكَ
سَجَدْتُ وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، سَجَدَ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ خَلَقَهُ
وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، تَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ
الْخَالِقِيْنَ.
44. Ya Allah,
untukMulah aku bersujud, kepadaMulah aku beriman, kepadaMu aku menyerahkan
diri, wajahku bersujud kepada Tuhan yang menciptakannya, yang membentuk
rupanya, yang mem-belah (memberikan) pendengarannya, penglihatannya, Maha Suci
Allah sebaik baik Pencipta.[4]
45- سُبْحَانَ ذِي
الْجَبَرُوْتِ وَاْلمَلَكُوْتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ.
45. Maha suci
Tuhan yang memiliki Keperkasaan, Kerajaan, Kebesaran dan Keagungan.[5]
46- اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِيْ ذَنْبِيْ كُلَّهُ، دِقَّهُ وَجِلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
وَعَلاَنِيَّتَهُ وَسِرَّهُ.
46. “Ya Allah,
ampunilah seluruh dosa-ku yang kecil dan besar, yang telah lewat dan yang akan
datang, yang kulakukan dengan terang-terangan dan yang tersembunyi.”[6]
47- اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَعُوْذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوْبَتِكَ،
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْكَ، لاَ أُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ
عَلَى نَفْسِكَ.
47. “Ya Allah,
sesungguhnya aku ber-lindung kepadaMu dengan keridhaanMu (agar selamat) dari
kebencianMu, dan dengan keselamatanMu (agar terhindar) dari siksaanMu. Aku
tidak membatasi pujian kepadaMu. Engkau (dengan ke-besaran dan keagunganMu)
adalah se-bagaimana pujianMu kepada diriMu.”[7]